NAMA:AZIZ FITRIONO ADITYA PUTRA
KLZ XII TKJ
GURU: SLAMET HARIADI
1.
Pengertian dan Konsep Dasar Client
Server
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu
permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau
proses yang menyediakan data atau layanan yang
diminta oleh
client.
Client-Server
adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu
jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri
dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam
suatu jaringan.
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem
terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)
2.
Sharing
resources (sumber daya)
3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )
4. Transparansi lokasi
5.
Mix-and-Match
6. Pesan berbasiskan komunikasi
7.
Pemisahan
interface dan implementasi
Perbedaan Tipe Client-Server
1. File Servers
·
File server vendors mengklaim bahwa
mereka pertama menemukan istilah client-server.
·
Untuk sharing file melalui jaringan
2. Database Servers
·
Client mengirimkan SQL requests sebagai
pesan pada database server,selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan.
·
Server menggunakan kekuatan proses yang
diinginkan untuk menemukan data yang diminta dan kemudian semua record
dikembalikan pada client.
3. Transaction Servers (Transaksi Server)
·
Client meminta remote procedures yang
terletak pada server dengan sebuah SQL database engine.
·
Remote procedures ini mengeksekusi
sebuah grup dari SQL statement
·
Hanya satu permintaan / jawaban yang
dibutuhkan untuk melakukan transaksi
4. Groupsware Servers
·
Dikenal sebagai Computer-supported
cooperative working
·
Manajemen semi-struktur informasi
seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran kerja
·
Data diatur sebagai dokumen
5. Object Application Servers
·
Aplikasi client/server ditulis sebagai
satu set objek komunikasi
·
Client objects berkomunikasi dengan
server objects melalui Object Request Broker (ORB)
·
Client meminta sebuah method pada
remote object
6. Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)
·
World Wide Web adalah aplikasi client
server yang pertama yang digunakan untuk web.
·
Client dan servers berkomunikasi
menggunakan RPC seperti protokol yang disebut HTTP.
2.
Tipe-tipe
Jaringan Peer to peer
Dalam jaringan peer-to-peer tidak
ada server khusus atau hierarki diantara komputer-komputer yang saling
terhubung, semua komputer berstatus sama dan dikenal sebagai peer.
Komputer-komputer yang terdapat dalam jaringan peer-to-peer dapat bertindak
sebagai server dan juga dapat bertindak sebagai client.
Pada jenis jaringan ini juga tidak memiliki administrator yang
bertanggung jawab terhadap seluruh jaringan. Masing-masing user bertindak
sebagai administrator pada komputer yang digunakannya, user pada masing-masing
komputer dapat menentukan data yang diperbolehkan untuk diakses oleh user dari
komputer lain.
Jaringan peer-to-peer memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:
- Mudah di-install dan
di-konfigurasi
- Masing-masing komputer tidak
tergantung pada server khusus
- User-user dapat mengontrol
resource yang hendak mereka bagikan pada user lain
- Jenis jaringan peer-to-peer
relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis client-server
- Jenis jaringan ini akan efektif
dengan jumlah pengguna yang kurang dari 10.
Tetapi, jenis jaringan peer-to-peer juga memiliki beberapa
kekurangan, diantaranya adalah:
- Anda hanya dapat menggunakan
beberapa password terhadap beberapa resource pada satu saat
- User mungkin akan mengingat
beberapa password terhadap beberapa resource
- User harus melakukan proses
backup pada masing-masing komputer untuk melindungi data yang tersimpan
pada masing-masing komputer.
- Performance komputer yang
memiliki resource akan menurun ketika resource tersebut di-akses oleh
beberapa user
- Mekanisme penyimpanan data
tidak terpusat pada satu komputer, karena lokasi data tersebar
dimasing-masing komputer.
3.
Arsitektur Jaringan Client Server
Model-model Client Server
1. Client/Server (two tier)
Two Tier Client Server - Dalam model
client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan
sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi
dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User
Interface(Client). Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan
dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses(Jaringan).
3. Database(Server).
Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga
terbentuk dua lapisan.
2. Three-Tier /
Multi-Tier
Three Tier Client Server - Model three-tier
atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur
client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan
(atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam
arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
- Layanan presentasi (tingkat client)
- Layanan bisnis (tingkat menengah)
- Layanan data (tingkat sumber data)
Kelebihan arsitektur Three Tier :
- Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada
sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat
harga yang harus dibayar lebih kecil.
- Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak
akan menyebabkan lapisan lain ikut salah.
- Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu
menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server
ataupun sisi client.
- Keamanan dibelakang firewall.Transfer informasi antara
web server dan server database optimal.
- Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan
pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang
lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
- Penggunaan middleware mendukung efisiensi query
database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari
database.
Kekurangan arsitekture
Three Tier :
- Lebih susah untuk merancang
- Lebih susah untuk mengatur
- Lebih mahal
3. Aplikasi N-tier
Aplikasi N-Tier - Stored procedure
ternyata tidak mencukupi untuk sistem dimana database disimpan pada lebih dari
satu server, karena bisa jadi terdapat client yang tidak dapat mengakses
procedure tersebut. Mungkin Anda bertanya, apa perlunya menyimpan database
lebih dari satu server? Tentu saja Anda juga menginginkan perusahaan yang
menggunakan aplikasi Anda dapat berkembang, bukan? Penggunaan lebih dari satu
database sangat memungkinkan saat sebuah perusahaan telah memiliki divisi yang
cukup besar dimana harus memiliki database tersendiri. Dalam kasus penggunaan
lebih dari satu server database, Anda perlu mengimplementasikan strategi
development yang berbeda, pendekatan yang baik adalah dengan menggunakan model
n-tier. Huruf “n” pada n-tier menunjukkan variabel numerik yang dapat berisi
angka sebanyak apapun, misalnya 3-tier, 4-tier dan seterusnya. Karena itu
sebuah aplikasi n-tier memiliki 3 atau lebih tingkatan logical, umumnya
aplikasi n-tier saat ini menggunakan 3-tier.
Keuntungan Dan Kerugian n-tier
Diantara keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari
arsitektur n-tier (atau 3-tier pada umumnya), yang terutama adalah:
1. Kemudahan perubahan
business logic di masa yang akan dating
2. Business logic yang mudah
diimplementasi dan dipelihara
3. Aplikasi client dapat
mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara transparan.
4.
Interaksi Jaringan Client Server dan DBMS
Interaksi antara client dan server selama pemrosesan query SQL
adalah sebagai berikut :
1. Client melakukan
parsing query pemakai dan memecahnya ke dalam sejumlah query independent untuk
setiap tempat. Setiap query terseut dikirim ke server yang sesuai.
2.
Setiap server memproses query lokal dan mengirim relasi hasil ke client.
3.
Client mengkombinasikan hasil sub query dari query asal yang dikirim.