Selasa, 16 September 2014

Perencanaan Keamanan Jaringan

KJ : Perencanaan Keamanan Jaringan

Nama : Aziz Fitriono Aditya Putra
Guru Pengapu : Slamet Hariadi
Pertemuan Ke 3 Hari Rabu Tanggal 10 September 2014


1.      Metode Keamanaan jaringan
·         Pembatasan Akses Jaringan Komputer
1.      Internal Password Autenthication
Password yang baik menjadi penting dalam suatu keamanan jaringan. Password yang baik adalah kombinasi dari angka dan huruf sehingga lebih sulit untuk terkena hack. Kebanyakan masalah dalam keamanan jaringan disebabkan karena password yang kurang baik.
2.      Server-based Password Autenthication
Sebuah computer server juga perlu kunci atau  password agar data yang disimpan didalamnya dapat terjaga dengan aman. Dalam keamanan jaringan password dalam server merupakan kebutuhan yang harus ada.
3.      Firewall and Routing Control
Firewall sangat penting pada jaringan untuk meminimalisir pencurian data computer tersebut. Karena itu pada saat instalasi jaringan firewall dan konfigurasi routing harus tepat agar tidak terja dikendala pada kedepannya.
·         Monitoring terjadwal dalam Jaringan
Untuk sebuah admin dalam sebuah jaringan, monitoring itu sangat perlu dilakukan agar mengetahui kondisi dan keadaan jaringan tersebut agar tidak sampai down.
·         Menggunakan metode enkripsi tertentu
Dasar enkripsi cukup sederhana. Pengirim menjalankan fungsi enkripsi pada pesan plaintext, ciphertext yang dihasilkan kemudian dikirimkan lewat jaringan, dan penerima menjalankan fungsi dekripsi (decryption) untuk mendapatkan plaintext semula.
Proses enkripsi/dekripsi tergantung pada kunci (key)  rahasia yang hanya diketahui oleh pengirim dan penerima. Ketika kunci dan enkripsi ini digunakan, sulit bagi penyadap untuk mematahkan ciphertext, sehingga komunikasi data antara pengirim dan penerima aman.


2.      Password
Akun administrator pada suatu server sebaiknya diubah namanya dan sebaiknya hanya satu akun saja yang dapat mengakses.Untuk melakukan pengujian password yang dibuat. Ada utilitas yang dapat digunakan untuk mengeteskehandalan password, yaitu dengan menggunakansoftware seperti avior yang bertujuan untukmelakukan brute-force password.
3.      Memonitor Jaringan
Untuk meminimalisir penyerangan terhadap keamanan jaringan, hal yang dapat dilakukan administrator dalam memonitoring jaringan sebaiknya adalah dengan membatasi user yang dapat melakukan full-access kedalam suatu server. Cara paling sederhana adalah dengan memberlakukan wewenang read only untuk semua user. Pemonitoran juga dapat dilakukan dengan melakukan pengauditan sistem Log pada server tertentu oleh administrator jaringan. Tujuannya adalah mengidentifikasi gangguan danancaman keamanan yang akan terjadi pada jaringan

Jumat, 12 September 2014

WAN 2





NAMA:AZIZ FITRIONO ADITYA PUTRA
XII TKJ
WAN 2
Selamet Hariadi

SOAL :
Metode Terapan untuk Simulasi
Tema : Wide Area Network (WAN) Sub-Tema : Simulasi WAN
Alat : Komputer, Packet Tracer

Quantum Telekomunikasi membangun jejaring dengan 7 gedung, dengan gambaran sebagai berikut:
Department 1:

Server mempunyai tugas sebagai server.
1. Gedung IT Center mempunyai sub Bidang Manajemen Data dan Manajemen Perangkat.
2. Gedung HRD mempunyai sub Bidang Rekrutmen dan Bidang Pengembangan SDM.
3. Gedung Public Relation mempunyai Sub Bidang Marketing dan Bidang Customer Service.

Gedung Pendidikan mempunyai sub Bidang Pendidikan Pekerja dan Bidang BLK
Department 2:

1. Gedung Security mempunyai sub Bidang Security Industry dan Bidang Security Client.
2. Gedung Anti Virus mempunyai sub Bidang Software dan Bidang Searching.

Semua Gedung Saling berhubungan beda segmen dan bisa saling akses, sebagai catatan Department 1 tak bisa diakses oleh Department 2.

ABSTRAK :
Untuk membuat simulasi desain jaringan pada aplikasi packet tracer, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memilih semua perangkat yang dibutuhkan, perangkat tersebut berupa:

Satu buah server.
Dua belas PC (untuk masing masing bidang departemen).
Dua buah router.
Enam buah switch atau hub (tiap tiap gedung).

Langkah selanjutnya,
 hubungan masing masing bidang (PC) pada tiap gedung (switch atau hub) menggunakan kabel yang sesuai (jika menghubungkan perangkat yang sama menggunakan kabel UTP cross over, dan jika akan menghubungkan perangkat tidak sama menggunakan kabel UTP straight).

Konfigurasi IP address beserta subnet mask dan defult gatewaynya menjadi satu jaringan pada tiap tiap departemen.

Gunakan system RIP untuk menghubungkan antar jaringan yang berbeda.
Jika sudah melakukan langkah langkah di atas, ujilah desain jaringannya dengan mencoba mengirim pesan pada antar bidang (PC).
Agar jaringan pada departemen satu dan dua tidak bisa saling terhubung, maka kita tidak perlu menyetting RIP antara departemen satu dan dua.
Jika pengiriman pesan sukses, maka jaringan tersebut sudah berhasil terhubung, begitu juga sebaliknya.










Selasa, 09 September 2014

Prinsip Kerja Jaringan Client Server





NAMA:AZIZ FITRIONO ADITYA PUTRA
KLZ    XII TKJ
GURU: SLAMET HARIADI




1.        Pengertian dan Konsep Dasar Client Server
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1.   Servis (layanan)
2.   Sharing resources (sumber daya)
3.      Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )
4.      Transparansi lokasi
5.      Mix-and-Match
6.      Pesan berbasiskan komunikasi
7.   Pemisahan interface dan implementasi

Perbedaan Tipe Client-Server
1. File Servers
·         File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-server.
·         Untuk sharing file melalui jaringan
2. Database Servers
·         Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan.
·         Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada client.
3. Transaction Servers (Transaksi Server)
·         Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL database engine.
·         Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
·         Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi
4. Groupsware Servers
·         Dikenal sebagai Computer-supported cooperative working
·         Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran kerja
·         Data diatur sebagai dokumen
5. Object Application Servers
·         Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi
·         Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker (ORB)
·         Client meminta sebuah method pada remote object
6. Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)
·         World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk web.
·         Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut HTTP.

2.      Tipe-tipe Jaringan Peer to peer
Dalam jaringan peer-to-peer tidak ada server khusus atau hierarki diantara komputer-komputer yang saling terhubung, semua komputer berstatus sama dan dikenal sebagai peer. Komputer-komputer yang terdapat dalam jaringan peer-to-peer dapat bertindak sebagai server dan juga dapat bertindak sebagai client. Pada jenis jaringan ini juga tidak memiliki administrator yang bertanggung jawab terhadap seluruh jaringan. Masing-masing user bertindak sebagai administrator pada komputer yang digunakannya, user pada masing-masing komputer dapat menentukan data yang diperbolehkan untuk diakses oleh user dari komputer lain.

Jaringan peer-to-peer memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:
  • Mudah di-install dan di-konfigurasi
  • Masing-masing komputer tidak tergantung pada server khusus
  • User-user dapat mengontrol resource yang hendak mereka bagikan pada user lain
  • Jenis jaringan peer-to-peer relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis client-server
  • Jenis jaringan ini akan efektif dengan jumlah pengguna yang kurang dari 10.


Tetapi, jenis jaringan peer-to-peer juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah:
  • Anda hanya dapat menggunakan beberapa password terhadap beberapa resource pada satu saat
  • User mungkin akan mengingat beberapa password terhadap beberapa resource
  • User harus melakukan proses backup pada masing-masing komputer untuk melindungi data yang tersimpan pada masing-masing komputer.
  • Performance komputer yang memiliki resource akan menurun ketika resource tersebut di-akses oleh beberapa user
  • Mekanisme penyimpanan data tidak terpusat pada satu komputer, karena lokasi data tersebar dimasing-masing komputer.

3.      Arsitektur Jaringan Client Server
Model-model Client Server
1. Client/Server (two tier)
Two Tier Client Server - Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface(Client). Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses(Jaringan).
3. Database(Server). Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.

2. Three-Tier / Multi-Tier
Three Tier Client Server - Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu : 
  • Layanan presentasi (tingkat client) 
  • Layanan bisnis (tingkat menengah) 
  • Layanan data (tingkat sumber data)

Kelebihan arsitektur Three Tier : 
  • Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
  • Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah.
  • Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client. 
  • Keamanan dibelakang firewall.Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
  • Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
  • Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.

Kekurangan arsitekture Three Tier :
  • Lebih susah untuk merancang
  • Lebih susah untuk mengatur 
  • Lebih mahal


3.  Aplikasi N-tier
Aplikasi N-TierStored procedure ternyata tidak mencukupi untuk sistem dimana database disimpan pada lebih dari satu server, karena bisa jadi terdapat client yang tidak dapat mengakses procedure tersebut. Mungkin Anda bertanya, apa perlunya menyimpan database lebih dari satu server? Tentu saja Anda juga menginginkan perusahaan yang menggunakan aplikasi Anda dapat berkembang, bukan? Penggunaan lebih dari satu database sangat memungkinkan saat sebuah perusahaan telah memiliki divisi yang cukup besar dimana harus memiliki database tersendiri. Dalam kasus penggunaan lebih dari satu server database, Anda perlu mengimplementasikan strategi development yang berbeda, pendekatan yang baik adalah dengan menggunakan model n-tier. Huruf “n” pada n-tier menunjukkan variabel numerik yang dapat berisi angka sebanyak apapun, misalnya 3-tier, 4-tier dan seterusnya. Karena itu sebuah aplikasi n-tier memiliki 3 atau lebih tingkatan logical, umumnya aplikasi n-tier saat ini menggunakan 3-tier.
Keuntungan Dan Kerugian n-tier
Diantara keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier (atau 3-tier pada umumnya), yang terutama adalah:
1.      Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan dating
2.      Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara
3.      Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara               transparan.

4.      Interaksi Jaringan Client Server dan DBMS
Interaksi antara client dan server selama pemrosesan query SQL adalah sebagai berikut :
1. Client melakukan parsing query pemakai dan memecahnya ke dalam sejumlah query independent untuk setiap tempat. Setiap query terseut dikirim ke server yang sesuai.
2. Setiap server memproses query lokal dan mengirim relasi hasil ke client.
3. Client mengkombinasikan hasil sub query dari query asal yang dikirim.